Wade Ormsby Credit pic @golfdalamkamera
Jakarta International Championship (JAKIC) 2025 resmi punya juara! Wade Ormsby, pegolf asal Australia berusia 45 tahun, keluar sebagai pemenang setelah duel super sengit melawan Scott Vincent (Zimbabwe) di babak playoff sudden death pada Minggu (5/10) di Damai Indah Golf – Pantai Indah Kapuk (PIK) Course.
Keduanya sama-sama menutup empat hari turnamen dengan skor total 268 atau 12 under-par, yang artinya mereka harus adu mental di babak playoff. Tapi, drama langsung tersaji di hole pertama saat Vincent melakukan kesalahan fatal—pukulan keduanya malah masuk ke air di sisi green. Dari situ, Ormsby langsung mengambil alih momentum dan mengunci kemenangan dengan keunggulan satu pukulan.

Scott Vincent Creditpic @golfdalamkamera
Dengan kemenangan ini, Ormsby resmi mengantongi gelar kelimanya di Asian Tour dan trofi keduanya di International Series (IS). Sebelumnya, ia juga pernah berjaya di International Series Thailand 2023. Tapi kali ini terasa lebih spesial, karena perjalanan menuju puncak tidak mulus.
Sehari sebelumnya, Ormsby sempat kena penalti di hole 4—karena dianggap menggerakkan bola saat bersiap melakukan pukulan. Akibatnya, skor 12 under-par-nya turun jadi 11 under-par, membuatnya harus berbagi posisi puncak dengan Gaganjeet Bhullar (India) dan Scott Vincent.
Tapi bukannya tumbang, Ormsby justru bangkit. Ia berhasil menyalurkan rasa kecewanya jadi bahan bakar untuk menang.
“Itu memang mengecewakan, tapi saya reset semuanya tadi malam. Saya tetap fokus dan mencoba melupakan penalti itu. Saya pakai rasa kecewa itu sebagai motivasi buat menyelesaikan pekerjaan saya hari ini,” ujar Ormsby seusai pertandingan.
Ormsby juga bilang, kemenangan kali ini terasa sangat emosional karena ia sempat vakum cukup lama dari performa terbaiknya.
“Beberapa bulan terakhir saya nggak main bagus. Tapi minggu lalu saya kerja keras bareng pelatih saya, Grant Field. Kami cuma punya satu hari latihan, tapi itu cukup buat bantu saya comeback. Mungkin permainan saya belum sempurna minggu ini, tapi saya puas banget dengan putting saya,” tambahnya dengan senyum lebar.
Dengan gaya tenang tapi tajam di momen krusial, Wade Ormsby bukan cuma menuntaskan misi balas dendam setelah penalti kemarin, tapi juga menegaskan satu hal: umur cuma angka kalau mental dan fokus tetap juara

Wade Ormsby Creditpic @golfdalamkamera
Bukan cuma nama-nama besar dunia yang bikin heboh di Jakarta International Championship (JAKIC) 2025. Dari kubu tuan rumah, tiga pegolf Indonesia juga berhasil mencuri perhatian lewat perjuangan mereka yang nggak kalah keren. Yup, Kevin C. Akbar, Jonathan Wijono, dan Gabriel Hansel Hari jadi trio Merah Putih yang sukses lolos cut dan bertahan hingga putaran final — sesuatu yang nggak mudah di level turnamen internasional kayak gini.
Dari ketiganya, Kevin C. Akbar tampil paling solid. Pegolf muda ini menutup turnamen dengan skor total 274 (6 under-par), yang menempatkannya di posisi T29 alias sejajar dengan beberapa pegolf asing papan atas. Stabil dari awal sampai akhir, Kevin keliatan makin matang dan percaya diri menghadapi tekanan besar di lapangan Damai Indah Golf – Pantai Indah Kapuk.

“Kalau dari tee box ke green puas banget karena tee off saya bagus banget, (mukul ke) fairway-nya banyak banget harusnya, green (in regulation) juga banyak, cuma memang karena pin-nya banyak yang di pojok, jadi lebih banyak yang on di tengah, dan putting-nya pun Banyak yang dari jarak 5, 6 meter yang peluang untuk masuk itu agak sedikit kecil, tapi mungkin bisa jadi masukan kalau memang dapat distance yang pas bisa dihajar ke pin saja, tapi ya risikonya juga ada kalau main lebih agresif, tapi overall okelah.” kata Kevin setelah pertandingan selesai.

Kevin C. Akbar Creditpic @golfdalamkamera
Sementara itu, Jonathan Wijono yang sempat tampil menjanjikan di awal turnamen justru harus sedikit tersendat di putaran terakhir. Beberapa kesalahan kecil bikin performanya menurun, dan ia harus puas di posisi T66 dengan total 281 (1 over-par). Meski begitu, semangat dan fighting spirit Jowi tetap patut diacungi jempol.

Jonathan Wijono Creditpic @golfdalamkamera
Lalu ada Gabriel Hansel Hari, yang mungkin belum tampil maksimal kali ini tapi tetap layak dihargai atas usahanya menuntaskan empat ronde penuh di tengah tekanan kompetisi internasional. Hansel menutup turnamen di posisi 76 dengan total skor 289 (9 over-par) — pengalaman yang pastinya jadi bahan berharga buat kariernya ke depan.
“Mungkin dua hari pertama, driver sama iron game-nya bagus banget. Dua hari terakhir agak kurang, mungkin karena kecapekan, iron shot kurang bagus di hari kedua, minggu ini putter-nya kurang, tapi driver sama iron-nya bagus. Jadi, pastinya ada modal bagus untuk ke depan.” kata Hansel

Gabriel Hansel Hari Creditpic @golfdalamkamera
Meski belum berhasil menembus 10 besar, keberhasilan tiga pegolf Indonesia ini jelas jadi sinyal positif. Di tengah dominasi pemain asing dari Asia dan Eropa, kehadiran mereka di cut line aja udah nunjukin kalau level permainan golf Indonesia makin naik.
Turnamen sebesar JAKIC 2025 bukan cuma ajang unjuk skill, tapi juga tempat belajar dan pembuktian. Dan lewat performa Kevin, Jonathan, dan Hansel, kita bisa lihat kalau anak-anak golf Indonesia udah siap buat bersaing di panggung internasional — pelan tapi pasti, mereka makin dekat ke level elite